APO Diskusikan Dampak Teknologi dan Produktivitas Bagi Bidang Kesehatan

Dalam acara ‘Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector’ di Jakarta pada hari Senin lalu (22/04/2019), Association Productivity Organization (APO)

yang didatangi oleh 25 orang delegasi dari 13 negara anggota membahas tentang dampak teknologi terhadap produktivitas bidang kesehatan. Acara ini dihadiri oleh tiga narasumber

professional yaitu Harnek Singh dari Singapura, Hideyuki Ezaki dari Jepang, Carlo dari Inggris, dan satu orang Program Officer Asian Productivity Organization, Mr Jun Hoo Kim. 


Jun Hoo Kim menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan agar dapat meningkatkan wawasan para peserta training serta studi banding tentang pengetahuan perkembangan teknologi

kesehatan dalam merespon kebutuhan para pasien atau kalangan praktisi kesehatan dalam menangani atau menyelamatkan kehidupan dengan efektif dan efisien (News.Detik.com, 23/04/2019).

APO sendiri adalah organisasi produktivitas di Asia-Pasifik non-profit, non-politik, dan non-diskriminatif yang telah berdiri sejak 1968. Dalam kegiatannya, APO telah

mempromosikan pemanfaatan teknologi pintar yang memberikan dampak positif pada produktivitas berkelanjutan dan ekonomi secara luas. Di era Industri 4.0 ini, APO juga

membahas tentang kebijakan produktivitas bidang kesehatan dan mengkhususkannya bagi negara anggota APO. 


Hal ini didasari karena dengan perkembangan teknologi pada era Industri 4.0 telah memunculkan fenomena multimedia, digital dan online pada produktivitas yang utamanya

pada bidang jasa. Kunjung Masehat, selaku APO Alternate Director mengatakan, “kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas efek teknologi pada produktivitas sektor

kesehatan dan menganalisa kebijakan produktivitas di sektor kesehatan, khususnya negara anggota APO”.


Kunjung menegaskan bahwa dalam acara APO tersebut ada empat pokok pembahasan dampak teknologi di bidang pelayanan kesehatan. Pertama, mengenai pemahaman tentang

Industri 4.0, fenomena dan dampaknya pada gaya hidup dan kesehatan industry. Kedua, belajar dan memahami layanan serta teknologi pintar pada bidang kesehatan yang

efektif dalam merespon fenomena Industri 4.0. 


Ketiga, saling berbagi cara terbaik dalam praktik layanan cerdas dan teknologi inovatif demi meningkatkan produktivitas bidang kesehatan. Keempat, membicarakan

mengenai inisiatif peningkatan produktivitas pada bidang kesehatan serta tren yang muncul saat ini maupun yang akan datang yang bisa berdampak pada bidang kesehatan

bagi negara-negara anggota APO. Kunjung menyampaikan, “metode pembelajaran training, yaitu presentasi, berbagi praktik terbaik dan kisah sukses, diskusi kelompok,

presentasi rencana aksi individu serta studi banding di UPT Sel Punca, RSCM Universitas Indonesia dan PT Kalbe,” (News.Detik.com, 23/04/2019).


Untuk meningkatkan produktivitas bidang kesehatan, Kunjung menilai dengan pelatihan peserta akan membuat peluang bagus dalam memahami layanan dan teknologi. Dalam

pelatihan tersebut peserta akan mempelajari lebih lanjut mengenai layanan dan teknologi mutakhir serta berbagai informasi tentang tren masa depan. “Kami harap peserta

dapat lebih memahami dan memperkaya pemikiran-pemikiran serta langkah-langkah yang akan diimplementasikan dalam mengantisipasi perubahan teknologi Smart Service and

Technology for Health Sector untuk kepentingan kesejahteraan nasional masyarakat Indonesia serta negara anggota lain” pungkas Kunjung.



Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4521741/13-negara-bahas-efek-teknologi-dan-produktivitas-di-sektor-kesehatan


Disunting Oleh: HOOD


Tag: #APO #Teknologi #Kesehatan #Jakarta #Indonesia 


  • Write By: admin
  • Published In:
  • Created Date: 2019-04-24
  • Hits: 823
  • Comment: 0

Leave A Comment