TAK PANDANG USIA, INTERNET SUPER CEPAT PICU BAHAYA KESEHATAN

Mengakses informasi di internet dengan waktu yang cepat sudah menjadi idaman bagi banyak orang.

Browsing, bermain media sosial, atau aktifitas lain yang berhubungan dengan internet sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi masyarakat zaman sekarang. Kecepatan internet saat ini sudah cukup kencang, yakni mencapai 4G. Namun, apakah anda tau di balik kecepatan super itu, ternyata tersimpan bahaya untuk kesehatan?


Dikutip dari laman liputan6.com, seorang peneliti dari Bocconi University dalam studinya menuturkan bahwa akses internet super cepat bisa mengurangi durasi. Yang dimaksud adalah untuk para pekerja yang bekerja di pagi hari atau juga anggota dalam satu keluarga, akses internet ini mengurangi tingkat kepuasan tidur. Peneliti Franceco Billari melalui laman Deccan Chronicle menyampaikan, "individu dengan akses internet cepat cenderung kurang tidur 25 menit dibandingkan mereka yang tak mendapat internet cepat." Billari berpendapat bahwa para pengguna internet cepat umumnya tidur kurang dari 7-9 jam per hari yang merupakan dibawah standar rekomendasi para peneliti. "Tingkat kepuasan tidur mereka juga sangat kurang," imbuhnya. Dampak dari internet super cepat ini diteliti dari kebiasaan individu yang mengakses internet di pagi hari dan penggunaan gadget di malam hari. Sayangnya, penelitian tak meneliti efek penggunaan internet super cepat sepanjang hari.

"Godaan digital dapat menyebabkan keterlambatan waktu tidur, yang akhirnya menurunkan durasi tidur bagi orang-orang yang tidak mampu mengganti waktu tidurnya karena harus bangun di pagi hari," kata Billari. (liputan6.com, 2018). 


Sedangkan tingkat godaan seorang individu mengakses internet ini cenderung bervariasi sesuai dengan usia. Di mulai dari tingkat usia 13 sampai 30 tahun (remaja dan dewasa muda) menunjukan hubungan yang signifikan antara kurang tidur dan waktu yang dihabiskan untuk bermain komputer atau menonton TV dan video di malam hari. Hal ini memunculkan kekhawatiran dari pihak para orang tua terhadap pola pemakaian internet yang dilakukan para anak-anak. Sekitar 33 persen dari orang tua, merasa khawatir terhadap kecanduan internet yang dialami oleh generasi muda saat ini (liputan6.com, 2018). Kaspersky Lab dan B2B International melakukan riset dengan hasil satu dari 10 atau 12 persen anak di bawah umur 18 tahun telah mengalami kecanduan internet. Kekhawatiran utama para orang tua adalah ketidakmampuan anak untuk memperlebar jarak mereka dengan dunia online. Laman liputan6.com menjelaskan, hal ini terlihat dari 36 persen orang tua mengkhawatirkan anak-anak melihat konten yang tidak pantas atau eksplisit dan sebesar 32 persen khawatir anak-anak berkomunikasi dengan orang tidak dikenal. Sementara, sebanyak 51 persen, orang tua merasa ancaman online kepada anak-anaknya semakin meningkat, jumlah waktu anak-anak melakukan kegiatan online merupakan faktor penting yang diperhatikan oleh orang tua agar mereka tetap terlindungi. Karena kekhawatiran ini, sebanyak 33 persen orang tua memberlakukan pembatasan waktu berselancar di Internet kepada anak-anaknya (liputan6.com, 2018). 


Sementara itu, untuk tingkat usia 31-59 tahun, kecenderungan terlihat pada penggunaan PC dan ponsel cerdas. Internet super cepat memang sangat membantu kehidupan sosial masyarakat menjadi semakin lancar, dengan adanya layanan-layanan yang membantu sarana komunikasi secara global. Namun, perlu diingat lagi penggunaan internet haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan ada pengaturan atau regulasi yang mengatur tentang tata cara pemanfaatan dan penggunaannya sehingga tidak berdampak pada kesehatan. 


Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/3612409/internet-super-cepat-ternyata-bahaya-bagi-kesehatan

Disunting Oleh: HOOD


  • Write By: admin
  • Published In:
  • Created Date: 2018-08-10
  • Hits: 472
  • Comment: 0

Tags:

Leave A Comment