LimaBenua -- National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), dalam laporannya menemukan bahwa Instagram menjadi media sosial paling banyak dipakai penjahat seks anak dibandingkan dengan platform daring lainnya. LSM Kemanusiaan Inggris ini menemukan pedofil menggunakan Instagram untuk berkomunikasi dengan anak-anak. Peningkatan penggunaan Instagram untuk mencari korban pedofilia mencapai 428 kali selama periode April hingga September 2018. Dalam kurun waktu enam bulan, Polisi di Inggris dan Wales mencatat 1.944 peristiwa komunikasi seksual pedofil dengan anak-anak. Instagram digunakan pada 32 persen dari 1.317 kasus, disusul Facebook dengan 23 persen, dan 14 persen Snapchat.
Laporan serupa juga menemukan jika anak perempuan berusia 12 hingga 15 tahun menjadi target utama pedofil. Tujuh dari 10 korban merupakan anak perempuan berusia 12 sampai 15 tahun. Satu dari lima anak berusia 11 tahun atau di bawahnya. Namun pedofil tidak menampik jika mereka juga mengincar anak-anak yang berusia lebih muda, misalnya yang masih berusia lima tahun. “Sangat memprihatinkan melihat lonjakan tajam penyalagunaan penggunaan Instagram. Platform ini harus melakukan tindakan untuk melindungi pengguna yang masih berusia muda,” ucap CEO NSPCC Peter Wanless seperti dilansir Business Insider.
Di sisi lain, Instagram sendiri menetapkan 13 tahun sebagai batasan usia minimal bagi pengguna saat mendaftarkan diri. Seorang korban bernama Emily (bukan nama sebenarnya) mengatakan pernah bertemu pria lewat seorang teman. Saat memperkenalkan diri, ia mengaku berusia 16 tahun. Pria asing yang sebenarnya berusia 24 tahun itu kemudian mengaku berusia 18 tahun saat berkenalan dengan Emily. Usai berkenalan lewat Instagram, pria itu kemudian juga menambahkan akun Facebook dan Snapchat Emily. Emily menuturkan kerap bertukar pesan, foto, dan video bernada seksual kepada kenalannya itu. Hingga dalam suatu kesempatan ia datang menjemput Emily sepulang sekolah.
Dilansir BBC, Emily mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat ia dibawa ke tempat asing oleh kenalannya itu. Ia kemudian melaporkan pengalamannya itu kepada sang ibu yang merasa gagal melindungi Emily dari aksi predator anak. Juru bicara Instagram mengklaim pihaknya akan menjamin keamanan pengguna yang berusia muda sebagai ‘prioritas utama’. “Eksploitasi anak dalam segala bentuk sangat tidak diizinkan. Kami menggunakan teknologi maju dan bekerja sama dengan kepolisian untuk memerangi beragam konten dan melindungi pengguna muda.”
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190304085734-185-374287/instagram-jadi-media-sosial-favorit-predator-anak
Disunting Oleh: HOOD
Same In Category
- Youtube Perketat Keamanan Konten Untuk Anak-anak
- Tuai Kritikan, Pajak E-Commerce Tetap Berlaku April 2019 Mendatang
- Tips Salin Teks dalam Foto di Google Photos
- Tantangan Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK
- Smart SIM, Terobosan Baru Polri yang Bisa Buat Bayar Tol
- Siapakah Unicorn Indonesia Yang Akan Susul Grab Jadi Decacorn?
- Siap Saingi Ovo dan Go-Pay, Hari Ini T-Cash Resmi Menjadi LinkAja
- Penasaran dengan Aktivitasmu di WhatsApp? Coba Tips ini!
- Microsoft Ambil Alih 50 Domain ‘Phising’ Hacker Asal Korea Utara
- Krisis Talenta Digital, Pemerintah Atur Strategi
Related Blogs By Tags
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Boba Watch” Aplikasi Recommended Buat Kamu Pecinta Bubble Tea
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
Leave A Comment