LimaBenua -- Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini sedang berjalan pesat. Namun, kendala sumber daya manusia dalam dunia teknologi atau digital menjadi salah satu permasalahan utama. Minimnya talenta digital di Indonesia menjadi perhatian banyak pihak, bukan hanya pemerintah, tapi juga pelaku bisnis e-commerce. CEO Blibli Kusumo Martanto mengakui jika Indonesia saat ini minim sumber daya manusia di ranah digital. “Kami akui talenta digital di Indonesia masih sangat kurang. Buat kami, kami juga kesulitan, kami minta ke pak Rudi (Menkominfo) 1000 (talenta digital) boleh. Karena kami sendiri kesulitan,” aku Kusumo dalam acara talkshow #KopiTalkIndonesia, di Hotel All Season, Jakarta Pusat, Jumat (01/03/2019).
Untuk mendorong kondisi ini, Kemenkominfo menyiapkan beasiswa pelatihan intensif digital bagi anak muda Indonesia. Ditargetkan ada 1.000 lulusan yang siap menghadapi dunia digital pada tahun lalu dan 20 ribu lulusan di tahun 2019. Kusumo mengatakan pihaknya juga mengirimkan beberapa talenta Indonesia ke pusat pelatihan teknisi digital di Bangalore, India. Dengan begitu, talenta yang dikirimkan bisa mentransfer pengetahuan ketika kembali ke Indonesia.
“Kami juga ada kerja sama di Bangaloe dan kirim orang-orang Indonesia untuk belajar agar mereka merasakan belajar di internasional. Bawa ilmu sebanyak-banyaknya lalu ajari adik-adiknya dan itu terus kami lakukan,” imbuhnya. Dalam pelatihan talenta digital, Kusumo mengatakan pihaknya juga menggandeng beberapa universitas di Indonesia. Ia menyebutkan pihaknya menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa mulai dari semester 5 untuk diberikan kesempatan ke Bangalore. “Kami memberikan intensif kita kerja sama Universitas jadi istilahnya dari mulai semester 5 ya kita pilih segala macam terus kemudian Kalau setelah mereka ini bergabung dengan kami itu kami berikan kesempatan untuk belajar bukan hanya di dalam negeri tapi juga keluar negeri,” kata Kusumo.
Kusumo mengatakan para lulusan universitas bidang teknologi informasi di Indonesia bahkan banyak yang tidak siap masuk dunia kerja. Ia menyinggung kesiapan pakai para lulusan untuk bekerja di bidang e-commerce. “Saya bukannya mau mengkritik ya tetapi banyak sekali mahasiswa yang lulus ada ijazahnya tapi belum siap di dunia realnya. Harusnya ada pelatihan tertentu agar saat lulus bukan hanya modal ijazah tapi sudah langsung siap pakai,” tutupnya.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190301210712-185-373928/pelaku-e-commerce-akui-indonesia-darurat-talenta-digital
Disunting Oleh: HOOD
Same In Category
- Youtube Perketat Keamanan Konten Untuk Anak-anak
- Tuai Kritikan, Pajak E-Commerce Tetap Berlaku April 2019 Mendatang
- Tips Salin Teks dalam Foto di Google Photos
- Tantangan Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK
- Smart SIM, Terobosan Baru Polri yang Bisa Buat Bayar Tol
- Siapakah Unicorn Indonesia Yang Akan Susul Grab Jadi Decacorn?
- Siap Saingi Ovo dan Go-Pay, Hari Ini T-Cash Resmi Menjadi LinkAja
- Penasaran dengan Aktivitasmu di WhatsApp? Coba Tips ini!
- Microsoft Ambil Alih 50 Domain ‘Phising’ Hacker Asal Korea Utara
- Instagram, Media Sosial Favorit Penjahat Seks Anak
Related Blogs By Tags
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Boba Watch” Aplikasi Recommended Buat Kamu Pecinta Bubble Tea
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
Leave A Comment