Benarkah Bermain Media Sosial Bisa Tingkatkan Risiko Depresi?

LimaBenua -- Banyak orang khususnya anak muda atau para milenial yang menghabiskan waktu dengan berinteraksi di sosial media seperti Instagaram, Facebook, Snapchat, dan lain untuk membunuh rasa sepi dan kekosongan. Sayangnya, cara ini kurang tepat untuk dilakukan. Dari laman Medcom.id yang melansir dari WebMd, menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial justru meningkatkan risiko depresi dan kesepian. Namun, Brian Primack adalah direktur Pusat Penelitian Media, Teknologi, dan Kesehatan di University of Pittsburgh menyatakan bahwa bukan berarti anak muda harus benar-benar meninggalkan media sosialnya. Melainkan lebih pada menggunakan sosial media dengan bijaksana.

 

Para peneliti melakukan percobaan pada 143 pengguna dengan umur 18 dan 22 tahun. Beberapa dari mereka diminta untuk menggunakan media sosial selama sejam per hari, sementara sisanya hanya menggunakannya sekitar 25 menit. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa mengurangi media sosial berperan dalam mengurangi depresi. “Temuan utama makalah ini adalah membatasi penggunaan Facebook, Snapchat, dan Instagram hingga 30 menit per hari. Hasilnya ada pengurangan dalam depresi dan kesepian, terutama bagi orang-orang yang mengalami depresi sedang,” kata penulis studi sekaligus Direktur Asosiasi Pelatihan Klinis di departemen psikologi di University of Pennsylvania, Melissa Hunt.

 

Setelah itu, para peserta yang diambil secara acak diminta untuk mengakses media sosial kembali tanpa batas di minggu ke dua. Dari percobaan tersebut ditemukan bawa pembatasan media sosial memiliki dampak yang signifikan, khususnya bermanfaat untuk mengurangi gejala depresi sedang atau parah. Tidak hanya itu, pembatasaan waktu juga dinilai mengurangi perasaan kesepian. Walaupun sudah terbukti bahwa pengurangan akses media sosial memberikan dampak yang baik, Brian Primack adalah direktur Pusat Penelitian Media, Teknologi, dan Kesehatan di University of Pittsburgh menyatakan bahwa bukan berarti anak muda harus benar-benar meninggalkan media sosialnya.

 

Melainkan lebih pada menggunakan sosial media dengan bijaksana. “Namun, penting untuk dicatat bahwa semua penggunaan media sosial tidak sama,” kata Primack. “30 menit penggunaan dapat dihabiskan untuk berhubungan dengan orang-orang yang dicintai atau mungkin berfokus pada interaksi tentang isu-isu penting,” tambahnya. Jadi, penelitian di masa depan dapat memperluas temuan seperti ini dengan menjelajahi konteks berbeda dari penggunaan media sosial," lanjutnya. Ketika Anda merasa semakin kesepian saat bermain media sosial, ada baiknya untuk menghentikan penggunaan dan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan.

 

 

Sumber: https://www.medcom.id/rona/kesehatan/ObzqyzYN-main-media-sosial-bikin-anda-semakin-kesepian

 

Disunting Oleh: HOOD


  • Write By: admin
  • Published In:
  • Created Date: 2019-03-14
  • Hits: 606
  • Comment: 0

Tags:

Leave A Comment