Studi Google: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Smartphone di Toko Fisik Daripada Online

Google Indonesia telah melakukan studi tentang perilaku masyarakat Indonesia saat membeli smartphone pada bulan November hingga Desember tahun 2018 lalu. Studi ini berhasil mendapatkan sebanyak 1.730 responden dengan usia 18 hingga 35 tahun. Adapun pemilihan responden didapat dengan kriteria bahwa mereka baru membeli smartphone selama tiga bulan. Studi inipun disponsori oleh Android Smartphone Purchase Journey Research tahun 2018 dan Google Smarter Smartphone Buyers Study tahun 2018. Hasil dari Google menunjukkan bahwa masyrakat sering melakukan pencarian dengan waktu yang lama sebelum memutuskan untuk menentukan smartphone yang akan dibeli kemudian. Proses seleksi atau pencarian informasi mengenai produk yang akan dibeli bisa memakan waktu hingga dua pekan.


Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Yudistira Nugroho selaku Senior Industry Analyst Tech & Telco Google Indonesia. Ia mengatakan masyarakat Indonesia menggunakan waktu tersebut untuk berfikir serta membandingkan produk satu dengan yang lain sesuai danan yang dimiliki. Google menemukan fakta bahwa masyarakat cenderung mencari informasi mengenai smartphone baru secara daring. Sedangkan untuk transaksi pembelian, masyarakat masih suka membeli secara luring di toko fisik.


Dalam acara Smartphone Insights 2019 yang dilaksanakan pada Rabu (08/05/2019) di kantor Google Indonesia, Yudistira menuturkan sebesar 69 persen masyarakat lebih memilih untuk membeli smartphone baru di toko retail fisik. “Faktanya 69 persen masih (beli ponsel baru) ke toko retail fisik, biasanya mereka masih butuh hands on ponsel,” katanya. ‘Perjalanan panjang’ perburuan smartphone baru dimulai sejak hari pertama mereka mencari informasi secara online di internet. Dan dihari kedua hingga jhari ke-13, masyarakat kembali mencari informasi tentang spesifikasi dan ulasan produk untuk dibandingkan dengan produk yang diinginkannya.


“Riset kami menunjukkan bahwa 71 persen (masyarakat Indonesia) mengatakan bahwa pencarian membuat mereka mempertimbangkan model ponsel baru yang sebelumnya tidak mereka pertimbangkan,” ujar Yudistira. Ia juga menjelaskan dengan adanya Google Search mempermudah masyarakat untuk membandingkan produk yang akan dibeli. Dengan begitu, masyarakat bisa mempunyai dua bahkan tiga pilihan merek yang akan dikomparasi. Sebanyak 64 persen pengguna layanan pencarian dari Google merasa puas dan terbantu dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Google menyarankan agar produsen smartphone bisa menempatkan situsnya pada daftar pencarian pertama sehingga bisa membuat masyarakat langsung menuju situs tersebut.


“Banyak sekali sebenarnya sumber informasi baik daring maupun luring yang digunakan di tahap ini. Riset kami mengungkap yang paling penting itu adalah situs perbandingan, artinya situs-situs yang khusus membandingkan merek ponsel satu dengan lainnya missal GSM Arena,” kata Yudistira. Dalam rentan waktu studi yang dilakukan Google, pihaknya menemukan sebanyak 97 persen masyarakat mendatangi toko ritel fisik meskipun informasi spesifikasi produk ditemukan secara online. “Sebanyak 97 persen masyarakat masih datang ke toko. Saat mereka datang ke toko, mereka masih buka ponsel sendiri untuk mencari spesifikasi maupun ulasan produk,” tutup Yudistira.



Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190509091032-185-393269/google-masyarakat-cari-info-ponsel-di-internet-beli-di-toko


Disunting Oleh: HOOD


Tag: #Google #Smartphone #MasyarakatIndonesia


  • Write By: admin
  • Published In:
  • Created Date: 2019-05-09
  • Hits: 659
  • Comment: 0

Leave A Comment