Mengenai banyaknya ujaran kebencian seperti berbicara kasar atau menghujat seseorang yang terjadi di media social, Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara menegaskan ujaran kebencian din media sosial atau ruang siber berkaitan dengan tata krama yang diajarkan di sekolah dan di keluarga. Beliau mengatakan bahwa pihaknya tak akan terlalu mengatur secara spesifik soal tata krama di media sosial.
“Mudah-mudahan melalui system Pendidikan ke depan juga peranan orang tua itu sangat besar untuk mencegah hal-hal sperti itu. Masa urusan begitu juga harus pemerintah juga, orang maki-maki begitu, itu kan masalah,” kata Hinsa usai diskusi Perlindungan Data Pribadi (PDP) di kantor Badan Siber Sandi Negara, Jakarta Selatan.
Hinsa mengatakan bahwa memang semua orang bisa leluasa untuk melakukan sesuatu di dunia siber ditambah dengan dunia siber tak perlu mempertemukan dua orang secara fisik. Namun, setiap orang harus tetap menjaga tata krama dan sopan santun untuk menghindari munculnya konflik. “Artinya dari ruang public ini masih butuh kesadaran masyarakat bahwa masyarakat harus diberi pengertian sejak anak-anak bahwa ada ruang publik yang baru. Kemudian di ruang publik ini harus santun dan diajarkan tata krama sesuai dengan identitas orang Indonesia,” tegas Hinsa.
Sehubungan dengan aksi buzzer di media sosial yang berusaha memperkeruh suasana paska Aksi 22 Mei, Hinsa mengimbau agar buzzer menghentikan aksinya. “Kita mengimbau tindakan-tindakan seperti itu dihentikan tidak ada gunanya,” ujar Hinsa. Pada kesempatan lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan konten atau informasi yang berisi ujaran kebencian dan provokasi agar tidak memunculkan konflik.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190528172431-185-399208/marak-ujaran-kebencian-di-medsos-bssn-ingatkan-tata-krama
Disunting Oleh: HOOD
Tag: #BSSN #MediaSosial #Ujarankebencian #Aksi22Mei
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Leave A Comment