Belakangan marak istilah generasi X, generasi Y, generasi millennial higga yang paling terbaru adalah generasi C atau “Gen-C”. Founder dan CEO Bubu.com, Shinta Witoyo Dhanuwardoyo mengatakan bahwa istilah Gen-C pertama kali ditemukan oleh Youtube. Gen-C memiliki kepanjangan ‘connected generation’ yang berarti generasi yang selalu ter koneksi. Gen-C ini ditujukan untuk generasi yang melek teknologi di mana mereka bisa melakukan segala sesuatu sperti mengakses media sosial, melakukan transaksi dalam sekali genggam melalui gadget yang dimiliki.
Berbeda dengan istilah generasi lainnya, Gen-C tidak terbatas usia. “Gen-C bisa berusia mulai dari 15 sampai 70 tahun. Usia 70 tahun masuk generasi ini bila mereka selalu terkoneksi dengan internet,” kata Shinta. Mereka yang termasuk Gen-C ketika bangun tidur yang dicari pertama kali adalah smartphonenya. Mereka tidur di samping smartphone dan bahkan ketika smartphone tersebut tertinggal di rumah saat bepergian, maka mereka akan kembali lagi ke rumah hanya untuk mengambilnya. “Gen-C ini memang gak ada kaitannya dengan umur, tapi lebih ke sikap, perilaku dan pola piker. Gen-C harus connected, curation, dan creating content. Gen-C selalu bawa smartphone ke mana-mana, bahkan tidur pun juga dibawa,” tambah Shinta.
Gen-C sangat dekat dengan kegiatan digital seperti gemar membuat konten (creation), mengkurasi konten (curation), serta membangun komunitas daring dan intens dengan aktivitas digital (connected). “Kehadiran Gen-C inilah yang membentuk pola baru pada dunia retail dan brand,” ujar Shinta. Gen-C menjadi kekuatan baru di era digital saat ini. Berdasar riset yang telah dilakukan Bubu.com di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan menunjukkan hasil bahwa Gen-C adalah paling banyak pengguna cashless atau pembayaran non-tunai terutama debit card.
Hasil reset tersebut juga menunjukkan sebanyak 53,7 persen Gen-C selalu melakukan perbandingan harga secara daring dengan tujuan untuk mendapatkan produk terbaik dengan harga terendah. “16-34 persen bergantung pada jejaring sosial saat mengambil keputusan pembelian item. Kualitas tetap menjadi faktor penting dalam pembelanjaan Gen-C, namun lebih utama lagi adalah kesesuaian harga,” ungkap Shinta. Dan dengan kemunculan istilah Gen-C, dalam era digital saat ini teknologi benar-benar telah berperan besar dalam mengubah gaya hidup masing-masing orang.
Sumber: https://www.idntimes.com/business/economy/indianamalia/mengenal-gen-c-generasi-melek-teknologi/full
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Leave A Comment