Galloway menyampaikan, “Mark Zuckerberg sedang mencoba untuk mengenkripsi tulang punggung antara WhatsApp, Instagram, dan Facebook sehingga dia bakal memiliki satu jaringan komunikasi setidaknya berisi 2,7 miliar orang.” Selain itu, Galloway mendapatkan data tersebut dari laporan yang dirilis Facebook yang menunjukkan lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan salah satu layanan yang dimiliki Facebook setiap bulannya. Sedangkan lebih dari 2,1 miliar orang menggunakan Facebook, Instagram, WhatsApp dan Facebook Messenger setiap harinya. 

Galloway juga menghimbau agar masyarakat menaruh perhatian lebih terhadap layanan Facebook tersebut sebab Facebook akan membuat satu set algoritme (gabungan dari WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger) yang dikendalikan oleh satu orang. Hal ini akan memberikan efek yang signifikan pada platform yang digunakan oleh miliaran pengguna di dunia dalam mengakses informasi. Di sisi lain, Facebook juga berencana untuk dapat mengintegrasikan infrastruktur layanan pesan instant miliknya sehingga bisa menjadi upaya untuk membangun pertahanan terhadap kasus antitrust (soal monopoli) yang sempat tertunda. 

Mengingat pada akhir bulan Juli lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya membuka tinjauan dugaan antimonopoly yang menimpa sejumlah perusahaan-perusahaan teknologi. “Apa yang dilakukan Facebook adalah mengambil tindakan pencegahan terhadap segala jenis antimonopoly,” tegas Galloway.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190813173400-185-420982/mark-zuckerberg-jadi-orang-paling-berbahaya-di-dunia

Disunting Oleh: HOOD