6 Fakta ‘Harmony’ OS Besutan Huawei

Belum lama ini, perusahaan teknologi Tiongkok Huawei memperkenalkan sistem operasi buatannya yang diberi nama ‘Harmony’ pada acara konferensi pengembangan tahunannya. Richard Yu, selaku CEO Huawei menyampaikan bahwa Harmony merupakan sistem operasi yang dapat digunakan untuk perangkat IoT, smartphone dan tablet. Pihak Huawei mengatakan bahwa OS ini bisa menjadi solusi bila tak bisa lagi memakai Android. Namun, Huawei tidak menyebut OS Harmony adalah pengganti Android. Nah, berikut ini adalah 5 fakta mengenai OS Harmony.

1.Dirancang untuk Produk IoT

Pada dasarnya, OS Harmony milik Huawei ditujukan untuk produk-produk IoT seperti wearable, TV pintar, Speaker pintar, perangkat hiburan di mobil, dan lain-lain. Sejauh ini smartphone masih belum jadi prioritas OS Harmony, namun Huawei menekankan bahwa mereka bisa saja menggantikan Android dengan Harmony di smartphone.


2.Dikembangkan Sejak 2017

Pengembangan OS Harmony terbilang cukup cepat karena Huawei memulainya pada tahun 2017. Setelah 2 tahun berlalu, perusahaan memutuskan untuk mempercepat peluncuran pada 2019 agar dapat digunakan dalam produk TV pintar. Rencananya, OS Haemony versi 1 akan menargetkan produk TV pintar seperti Huawei Smart Screen. Dan versi 2 akan dirilis pada 2020 dan 2021 dengan harapan OS ini bisa digunakan pada perangkat lain. 


3.Tidak Bisa di-Root

Huawei menjelaskan bahwa pengguna OS Harmony tidak akan mendapatkan akses ‘Root’. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah keamanan di masa depan. Sementara saat ini di Android dan OS lainnya yang berbasis Linux lebih rentan terhadap serangan masalah keamanan.


4.Berbasis pada Microkernel

Berbeda dengan Android yang berbasi Linux, OS Harmony berbasis microkernel yang sama dengan OS milik Google Fuchsia. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa OS Harmony lebih cocok menjadi pesaing dari Fushsia daripada Android. OS Harmony juga dirancang untuk dapat digunakan di berbagai perangkat berbeda secara bersamaan.  Jika Linux memiliki jumlah kode yang relatif besar di ruang alamat bersama, microkernel memiliki jumlah kode bersama yang lebih kecil yang memungkinkan komunikasi menjadi lebih cepat antar komponen-komponennya.


5.Tidak Bisa Gunakan Aplikasi Android

Sepertinya OS Harmony tidak bisa mendukung penggunaan aplikasi-aplikasi Android. Pihaknya mengatakan bahwa dibutuhkan perubahan kecil untuk membuat aplikasi bisa berjalan di OS tersebut. Namun, OS ini juga memungkinkan untuk menyesuaikan aplikasi Android, HTML5, dan Linux ke Harmony menggunakan ARK Huawei yang bersifat open source.


6.Smartphone Huawei Mate 30 Series Bisa Pakai OS Harmony

Meski dirancang untuk perangkat IoT dan tidak dikhususkan untuk smartphone, Huawei bisa saja memasukkan OS Harmony ke smartphone Huawei Mate 30 Series miliknya. Pihaknya telah mengonfirmasi bahwa Mate 30 series belum mendapatkan sertifikat Google Play. Apabila larangan tersebut berlanjut, Huawei akan memaksakan penggunaan OS Harmony untuk smartphone. Rumor yang tersebar menyebut Huawei Mate 30 Lite akan menjadi smartphone pertama yang menjalankan OS ini. 



Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/4034532/baru-dirilis-ini-10-hal-tentang-os-harmony-besutan-huawei?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Ftekno%2Fberita


Disunting Oleh: HOOD



  • Write By: admin
  • Published In:
  • Created Date: 2019-08-15
  • Hits: 731
  • Comment: 0

Leave A Comment