Masyarakat Indonesia sudah pasti tidak asing dengan
istilah Pujasera (food court). Pusat Jajanan Serba Ada disingkat menjadi Pujasera adalah
sebuah tempat makan yang berisi kumpulan
gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan aneka menu yang
variatif.
Secara umum, konsep Pujasera adalah "Makanan Cepat Saji" dimana para pengunjung dapat langsung memesan makanan atau minuman di gerai-gerai yang siap melayani mereka. Makanan dan minuman siap saji ini umumnya butuh waktu antara 10-15 menit untuk meracik, memasak, hingga penyajian. Sejak 1990-an pujasera sudah memiliki daya tarik dan pelanggan untuk berkunjung terutama yang berada di dalam pusat pembelanjaan. Namun, seiring perjalanan waktu, pujasera berkembang bukan hanya di dalam pusat perbelanjaan saja tetapi juga di luar lokasi. Ini terjadi karena adanya perubahan perilaku konsumen, kehidupan yang makin dinamis dimana waktu jadi kian terbatas, maka pilihan kuliner siap saji menjadi semakin populer.
Di sisi lain, pertumbuhan dan perkembangan Pujasera ini
memunculkan persaingan yang semakin
ketat, terutama dalam menerapkan sistem dan konsep pelayanan yang
cepat, menarik, serta nyaman sehingga dapat menarik konsumen untuk berkunjung.
Awalnya pujasera merupakan gerai-gerai mandiri yang
disewakan kepada pebisnis kuliner dalam
satu area yang dibawahi pengelola. Sehingga pelanggan dapat memesan, membayar, dan mengambil pesanannya langsung di gerai
masing-masing.
Namun sistem sewa semacam itu, sejak tahun 2000-an sampai
sekarang sebagian besar sudah berubah menjadi sistem kemitraan atau bagi hasil.
Ini artinya konsep pelayanan yang diterapkan juga berubah yaitu sistem pemusatan
pembayaran (single cashier). Pelanggan memesan di gerai, kemudian
membawa bukti pemesanan ke kasir untuk membayar baru kemudian dapat mengambil
pesanannya.
Konsep pelayanan ini
semenjak era milenium ini telah
berevolusi sangat cepat terutama dalam peningkatan kecepatan pelayanan,
kenyamanan, bahkan pengalaman unik bagi pelanggan.
Evolusi yang terjadi adalah :
1.Sistem kasir terpusat. Pelanggan memesan di gerai kemudian membawa bukti pemesanan ke kasir untuk membayar. Selanjutnya apabila tersedia pelayan, pelanggan memberikan bukti bayar pemesanan kepada pelayan sehingga pelayan yang mengambil dan mengantar pesanan kemeja pelanggan. Apabila tidak tersedia pelayan maka pelanggan harus menunggu di gerai untuk mengambil pesanan yang disajikan.
2.Sistem Kartu Magnetik. Pelanggan mendapatkan kartu waktu berkunjung. Kartu magnetic digunakan untuk memesan di masing-masing gerai yang menggunakan sistem POS yang terintegrasi dengan cara gesek. Setelah selesai berkunjung baru membayar dengan menggesekan kartu, maka seluruh pesanan akan tampil pada sistem POS di kasir.
3.Sistem Kartu RFID. Saat berkunjung, pelanggan harus melakukan registrasi kartu dan melakukan pengisian saldo. Berikutnya pelanggan dapat memesan ke masing-masing gerai yang menggunakan sistem POS yang terintegrasi dengan cara tapping. Setelah selesai berkunjung, apabila terdapat saldo tersisa dan hendak di ambil kembali maka pelanggan harus kebagian pengembalian saldo untuk mendapatkan sisa dana tersebut.
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Leave A Comment