Dunia tengah memperingati Hari AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) Sedunia atau World AIDS Day, yang diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahun. Sekadar diketahui, AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (atau yang mirip yang menyerang spesies lainnya seperti SIV, FIV, dan lain-lain). Virus ini bernama Human Immunodeficiency Virus yang disingkat HIV, yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
Sehubungan dengan hal ini, pengembangan teknologi di bidang kesehatan kembali terbantu dengan perangkat ciptaan sekelompok peneliti asal Imperial College London. Mereka sedang mengembangkan stik USB yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa banyak jumlah virus HIV di darah pasien. Bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat bernama DNA Electronics, tim peneliti berharap alat ini bisa menampilkan hasil pengujian secara tepat dan akurat.
Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, pasien AIDS diharapkan dapat mengukur tingkat virus, sama mudahnya seperti pasien diabetes mengukur kadar gulanya. Teknologi ini menggunakan tetesan darah untuk mampu mendeteksi HIV yang ada di dalamnya. Setelah itu, perangkat ini akan menciptakan sinyal elektrik yang dapat dibaca komputer, laptop, dan perangkat genggam.
Cara ini membuat pengukuran jumlah virus lebih efektif, karena tes yang ada saat ini setidaknya membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa mendapatkan hasilnya. Dengan demikian, perangkat ini dapat membantu lebih banyak pasien untuk memeriksa kadar virusnya sendiri.
"Pemantauan merupakan hal yang krusial untuk menandakan keberhasilan pengobatan HIV. Sementara, saat ini pengujian kerap membutuhkan biaya dan peralatan kompleks, termasuk waktu pengujian yang cukup lama," ujar salah satu peneliti dalam pengembangan ini, Graham Cooke, seperti dikutip dari Mirror, Minggu (13/11/2016). Karenanya, tim peneliti mengembangkan perangkat anyar yang kini berukuran lebih ringkas sebesar chip USB, dari yang sebelumnya sebesar mesin foto kopi. Proses pengujian akan memanfaatkan chip ponsel dan setetes darah yang diletakkan di titik pada USB tersebut.
Berdasarkan beberapa kali uji coba, pengukuran menggunakan perangkat ini 95 persen akurat dengan sampel penelitian darah lebih dari 991. Penelitian yang juga sudah diterbitkan di jurnal Scientific Reports ini menemukan waktu rata-rata yang diperlukan untuk membaca sebuah sampel adalah 20,8 menit.
Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/2649811/ilmuwan-ciptakan-usb-khusus-untuk-uji-hiv
Disunting Oleh: HOOD
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Related Blogs By Tags
- “Boba Watch” Aplikasi Recommended Buat Kamu Pecinta Bubble Tea
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
- ‘BlueDot’ Startup yang Pertama Kali Mendeteksi Penyebaran Virus Corona
- ‘10 Rumah Aman’ Aplikasi dari Pemerintah untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
- Xiaomi Punya Kipas Pendingin Ponsel
- X-Mart, Minimarket Canggih Tanpa Kasir dan Bayar Nontunai ada di Beijing
- WhatsApp Rilis Fitur Dark Mode, Ini Cara Mengaktifkannya
- Website Kementerian Komunikasi dan Informatika ‘Down’
Leave A Comment