Dikutip dari laman CNN Indonesia – Dari hasil laporan yang dirilis perusahaan keamanan siber Cipher Trace menunjukkan pencurian mata uang kripto kurensi (cryptocurrency) melonjak hingga 400 persen pada 2018 dan menjadi US$1,7 miliar atau sekitar Rp23,9 Triliun. Angka ini meningkat sebanyak 260 persen dari Rp3,7 Triliun pada 2017. Sekitar Rp13,3 Triliun dari Rp23,9 Triliun dicuri dari pertukaran mata uang kripto kurensi dan layanan dompet digital. Mengutip Reuters, sekitar 58 persen kasus pencurian mata uang kripto dilaporkan paling banyak terjadi di Korea Selatan dan Jepang. Berimbasnya pada Januari 2019 harga mata uang kripto merosot hingga 80 persen dibandingkan periode yang sama dari setahun sebelumnya.
Seiring dengan hal ini, investor dan pengguna dilaporkan kehilangan sekitar US$725 juta atau sekitar Rp10,2 triliun akibat exit scam. Padahal di tahun 2017, kasus serupa hanya memakan sekitar US$56 juta atau setara Rp789 miliar. "Angka-angka ini hanya mewakili hasil penjarahan dari kejahatan kripto yang dapat divalidasi oleh CipherTrace; kami memiliki sedikit keraguan bahwa jumlah sebenarnya kerugian aset kripto jauh lebih besar," ungkap CipherTrace dalam laporannya. Perusahaan asal California, AS ini menjelaskan pencurian melalui peretasan kian marak terjadi pada tiga kuartal pertama 2018. Sedangkan, pada kuartal keempat para pencuri fokus pada modus penipuan untuk mencuri mata uang kripto.
"Kami telah melihat jenis kejahatan baru yang melibatkan pencucian uang," kata CEO Cipher Trace Dave Jevans. Jevans yang juga menjabat sebagai Ketua Anti-Phising Working Group, sebuah organisasi global yang membantu menyelesaikan kasus kejahatan di jagat Internet mengatakan pihaknya melihat lonjakan kasus exit scam pada tahun 2018. Dia menambahkan "Jadi kami telah melihat pada 2018 lebih banyak exit scam dimana perusahaan banyak yang menghilang dan mencuri uang orang. Ada peningkatan yang besar dalam hal itu, ".
Disunting oleh : SHR
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Related Blogs By Tags
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Boba Watch” Aplikasi Recommended Buat Kamu Pecinta Bubble Tea
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
Leave A Comment