Kabar duka datang dari dunia fesyen internasional, desainer legendaris, Karl Lagerfeld meninggal pada Selasa, 19 Februari 2019. Direktur Kreatif rumah mode Chanel dan Fendi itu mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun di rumah sakit Paris, Prancis. Sumber yang dekat dengan Chanel mengatakan bahwa kesehatan desainer berkebangsaan Jerman ini memburuk dalam beberapa pekan sebelum tutup usia. Bahkan, Karl absen dalam dua show Chanel di Paris pada 22 Januari 2019.
Itu merupakan kali pertama dia melewatkan show-nya dalam lebih dari tiga dekade Karl memimpin rumah mode asal Paris. Setelah show, Chanel merilis pernyataan mengenai alasan Karl tidak bisa hadir dalam show tersebut. “Tuan Lagerfeld, direktur kreatif Chanel merasa kelelahan, sehingga meminta Direktur dari Studio Kreatif Chanel Virginie Viard untuk menggantikannya,” bunyi pernyataan Chanel, saat itu. Sementara itu, sebelumnya seorang juru bicara dari lini fesyen Karl Lagerfeld lainnya, desainer yang lekat dengan tuxedo hitam, rambut putih dikuncir ekor kuda dan kaca mata hitam itu berdoa semoga Karl bisa segera pulih dari sakit flunya yang parah.
Soal penyebab kematiannya, seperti dilansir dari Mirror, sumber anonim yang dekat dengan Karl mengatakan bahwa desainer sepuh itu dilarikan ke rumah sekit setelah berjuang melawan sakit kanker pankreas yang dideritanya. Mengenai sakit itu, Karl merahasiakannya.
“Dia tidak bicara banyak tentang sakitnya, tetapi dia berjuang dengan sangat berani. Karl sangat bangga dengan fitness dan hidup sehatnya, sehingga kanker pankreas yang datang sangat mengejutkan,” kata seorang sumber.
Rumor tentang kesehatannya yang memburuk pertama kali beredar pada 2017 ketika show Chanel Resort 2018 digelar di dalam negeri, Paris. Biasanya, lokasi show dihelat di luar negeri, seperti pada tahun sebelumnya yang digelar di Kuba. Menurut sumber, Karl saat itu dalam keadaan tidak sehat dan banyak yang mengatakan bahwa jalannya tidak stabil. Hal itu terlihat ketika dia berjalan sambil menggenggam lengan anak baptisnya, Hudson Kroenig. “Anda bisa merasakan angin mereda di rumah mode tersebut. Rasanya seperti era akan segera berakhir,” ujar sumber.
Disunting Oleh: HOOD
Same In Category
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
- ‘Explore’ Gantikan Fitur Trending YouTube di Android dan iOS
Related Blogs By Tags
- Vcloudpoint Membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan
- Si Kecil Yang Hemat!
- “RISHA” TEKNOLOGI RUMAH SEHAT TAHAN GEMPA DARI PRESIDEN JOKOWI
- “Boba Watch” Aplikasi Recommended Buat Kamu Pecinta Bubble Tea
- “Big Data” Tengah Populer di industri Teknologi, Lalu apa Fungsi dan Manfaatnya?
- ‘Shoelace’ Senjata Baru Google yang Siap Gantikan Google Plus
- ‘RCS’ iMessage ala Android Dari Google
- ‘Nettox Watch’ Solusi Ciptaan Mahasiswa UI Atasi Candu Internet
- ‘Meet Now’, Fitur Baru dar Skype yang Dapat Diakses Tanpa Unduh Aplikasi dan Sign-Up
- ‘GET’ Gojek Versi Thailand Resmi Mengaspal di Bangkok
Leave A Comment